Selasa, 25 Februari 2014

ONLY YOU (CHAPTER 4)









Author : Miftakhur Rahmaniyah
Main cast :

  • Kim Hyera (OC)

  • Lay EXO
  • Sungri Big Bang

Genre:

  • Romance







“aku akan tetap bersamamu Hyera-ya. Dan akan tetap selalu begini. Tak kan berubah.”

Malam itu adalah malam yang indah bagi Hyera dan Lay. Sehingga saat sampai di tempat tinggal masing- masing, mereka sulit memejaman mata untuk tidur. Rasanya pertemuan hari itu adalah pertemuan yang paling spesial, walaupun mereka selalu merasa seperti itu ketika selesai bertemu.

1 minggu kemudian,

Hari ini Hyera bersiap utuk bertemu Sungri. Dia berdandan formal dan sudah ada di mobil manager Minhyuk. Mereka berdua menuju restoran tempat mereka akan bertemu dengan Sungri. Ternyata Sungri sudah lebih dulu ada disana dan menunggu mereka datang. Hari itu dia mengenakan setelan jas warna hitam dan kemeja putih gading kesukaannya. Hyera serta manager Minhyuk akhirnya sampai. Sebenarnya manager Minhyuk tidak perlu datang ke pertemuan itu, tapi karena hanya sebagai formalitas saja agar masing masing orang mendapat kejelasan tentang debutnya duet baru YGE.

Sungri berdiri dan memberikan hormat pada mereka berdua, begitu pula sebaliknya. Semua berjalan formal namun santai. “bagaimana kabarmu Sungri-shi?” manager Minhyuk mengawali percakapan.

“saya baik- baik saja, saya harap anda juga begitu, dan Hyera-shi juga.”

“tentu, terima kasih” jawab Hyera. Sebenarnya dia merasa canggung bila bertemu Sungri. Untung saja ada manager Minhyuk yang bisa menjadi penengah diantara mereka.

“aku disini hanya untuk meluruskan bahwa kalian berdua akan debut sebagai duet baru YGE. Kalian akan memulai debut bulan depan. Sebenarnya sajangnim sudah merencanakan ini sejak lama namun baru mengkonfirmasikannya minggu lalu. Setelah bertemu kalian beliau merapatkannya dengan kami dan para staf lainnya. Kalau untuk lagu kami merencanakan agar kalian menyanyikan lagu ballad saja. Karena lagu ballad cocok untuk kalian.”

“mengapa kami yang diduetkan?”  pertanyaan itu begitu saja muncul dari Hyera. Dia hanya penasaran. Padahal banyak dari artis-artis YGE yang bersuara bagus selain dia. Dan tentunya lebih berpengalaman. Seungri yang mendengar pertanyaan Hyera melihat Hyera dengan heran dan menautkan alisnya.

“karena menurut sajangnim suara kalian cocok, dan beliau ingin lebih ada variatif diantara duet- duet yang ada di YGE.”

Hyera paham apa yang dibicarakan managernya begitu juga Sungri. Percakapan itu berjalan lancar. Hanya membahas saran- saran konsep. Selanjutnya mereka sendiri yang akan mematangkannya dan dibantu oleh yang lain.

“nah kalau begitu karena sudah selesai aku harus pergi dahulu karena masih banyak urusan di kantor. Seungri-shi, bisakah kau nanti yang mengantar Hyera pulang?”

“oh, tentu, saya akan mengantar Hyera kembali ke apartemen setelah ini selesai.” Sebelum Hyera mengatakan sesuatu menejer Minhyuk sudah pergi dari restoran karena ia tahu bahwa Hyera pasti akan protes.

“Hyera-shi, bagaimana dengan album barumu?”

“eh, baik. Em maksudnya memuaskan.” Hyera merasa canggung bila berdua dengan Seungri.

“kudengar albummu terjual habis tiap dikeluarkan. Dan menempati rating yang tinggi pula. Kau cepat terkenal rupaya.”

“anda terlalu melebih- lebihkan. Tentunya tidak sebanding dengan album Big Bang sunbenim.”

“rasanya isi terlalu kaku. Kita akan bekerjasama Hyera-shi. Jadi setidaknya kita harus bisa mengakrabkan diri.”

“Nde? Oh tentu sunbenim”

“kalau begitu bagaimana jika kita hilangkan keformalan ini saat kita berbicara. Karena aku ingin kita dekat layaknya teman agar duet kita bisa maksimal. Jangan memanggilku sunbenim, panggil oppa saja. Dan bolehkah aku memanggilmu Hyera-ya?”

“tentu sunben... oh maaf, maksudku oppa.” Hyera tertunduk karena malu. Dia merasa janggal memanggil Seungri ‘oppa’. Walaupun dia memanggil beberapa member boyband lainnya dengan oppa, namun dia merasa aneh jika memanggil Sungri dengan oppa.

Selanjutnya mereka hanya membicarakan beberapa rencana rancangan lagu yang akan dibuat. Sepertinya ketengangan diantara mereka mulai sedikit mencair. Begitupun Hyera, dia mulai bisa menguasa diri dan berbicara selancar biasanya. Lama kelamaan Hyera bisa menyesuaikan diri dengan Sungri. Mungkin tadi kecanggungannya hanya karena dia sangat menghormati Sungri dan Big Bang dan mereka jarang bertemu walau mereka satu managemen. Akhirnya pertemuan itu selesai dan mereka bersiap untuk pulang.

“Hyera-ya, dimana letak apartemenmu?”

“kau tidak perlu mengantarku oppa, aku bisa naik bis, karena aku belum waktunya pulang. Aku harus ke kampus untuk menyelesaikan beberapa tugas.”

“kau ke kampus? Apa kau sering masuk kuliah?”

“tentu, aku selalu masuk kuliah. Manager yang mengatur jadwal menyanyiku agar tidak mengganggu kuliahku. Yah walau kadang kadang aku harus absen karena suatu acara yang tidak bisa ditunda.”

“oh, kau hebat. Jarang ada yang bisa terus masuk kuliah bahkan sekolah jika sudah debut. Tapi tak apa aku akan mengantarmu ke kampusmu. Aku sudah berjanji pada managermu untuk mengantarmu.”

“kalau itu tidak merepotkanmu, tidak apa- apa”

“tentu saja tidak. Sekalian aku ingin sedikit jalan- jalan. Kajja!”

Mereka menuju mobil dan Seungri mulai melajukan mobilnya menuju kampus Hyera. sepanjang perjalanan tidak ada percakapan yang terjadi. Hyera melihat ke luar jendela dan Seungri sesekali melirik Hyera. Seungri bertanya- tanya, ‘apa ini sudah waktunya? Bagaimana aku harus mengatakannya’ namun Seungri masih bingung mengatakan sesuatu itu atau tidak. Tak lama mereka sampai di tempat tujuan.

“Hyera-ya, aku rasa kita harus sering bertemu agar lagu kita cepat selesai.”

“baiklah oppa, sebaiknya kita bertemu di kantor saja. Karena kurasa akan lebih mudah untuk bertemu disana dari pada diluar.”

“ya, kita tidak ingin menyebarkan rumor yang tidak- tidak sebelum kita resmi di debutkan.”

“Terima kasih sudah mengantarkanku sampai disini oppa. Sampai jumpa.” Hyera melambaikan tangan sebelum keluar dari mobil Seungri.

Sungri memandangi Hyera yang berjalan masuk halaman kampus. Dalam hatinya dia berkata ‘Hyera-ya, bogoshippeoyo’

3 hari kemudian,
 
Alunan musik terdegnar di ruang latihan YGE. Jenis musik yang enak di dengar namun tegas. Hyena berlatih dengan serius. Dia ingin melatih otot- ototnya agar tidak kaku dengan menari. Hari itu Gikwang datang untuk mengawasi Hyera. Karena beberapa hari yang lalu dia jatuh sakit seusai konser di  inkigayo. Sebenarnya dia agak khawatir mengingat Hyera baru saja sembuh.

“Hyera, kau kenapa?” tiba- tiba Hyera jatuh terduduk. Kepalanya terasa pusing. Gikwang menghampiri Hyera yang masih tertunduk.

“gwenchana oppa, mungkin aku hanya kelelahan.”

“ya! Jangan meremehkan kondisimu. Tunggu disini, aku akan memanggil dokter.”

“andwe oppa, aku tidak apa- apa.” Hyera memegang tangan Gikwang. Hyera tidak suka pergi ke rumah sakit.

“ck, kau ini, baiklah akan kuambilkan minum untukmu.”

Gikwang pergi mengambil minum untuk Hyera dan kembali lagi.
“gomawo oppa.”

“lain kali aku akan memanggil dokter jika kau tetap seperti ini. arrasseo?”

”nde,” kemudian Hyera melihat jam.

“bukankah kau harus bertemu dengan sajangnim oppa?”

“ah, aku hampir lupa. Tapi apakah kau sudah tidak apa- apa?”

“em, aku baik- baik saja oppa, kau harus segera pergi menemui sajangnim”

“baiklah, aku akan pergi. Kau ini mengusirku atau menghawatirkanku.” Kata Gikwang sambil bekacak pinggang.

“kalau kau sudah baik benar cepatlah pulang atau aku harus menelepon menejermu untuk menjemputmu?”

“aniyo, nanti aku akan pulang setelah istirahat sejenak aku akan pulang."

“aku pergi dulu, sampai besok” Gikwang berlalu dan menghilang dibalik pintu.

Hyena berjalan mendekati barang- barangnya yang ada di ruang latihan. Setelah membereskan barangnya dia beranjak menuju pintu masuk ruang latihan. Saat menutup pintu dibelakangnya kemudian dia berpapasan dengan Sungri dan anggota Big Bang lainnya.

“o, Hyera-ya” sungri yang melihat Hyera terlebih dahulu itu pun berjalan menghampiri Hyera.

“anyeonghasseyo. .” Hyera membungkukkan badan kepada kelima sunbenya.

“Hyera-shi, kenapa aku jarang bertemu denganmu walau kita satu managemen?” tanya Daesung
“em, aku juga. Kita hanya beberapa kali berpapasan.” Timpal Taeyang.

“ah, nde, aku juga tidak tahu kenapa” jawab Hyera dengan seulas senyum.

“tapi mungkin akhir- akhir ini akan semakin sering bertemu.” Ucap GD. Member lain yang tak tahu maksud leadernya menoleh kepadanya. Kemudian GD melirik Sungri, kemudian member lainnya mulai paham. Namun Hyera sepertinya masih belum mengerti dan hanya menoleh dari Seungri- GD- Sungri- GD- Sungri- member Big Bang begitu seterusnya. Karena situasi pikiran yang mulai mentur, TOP menengahi.

“aigoo, sudahlah. Jangan pikirkan omongan GD barusan. Selamat atas debut kalian berdua. Oh maaf, maksudku rencana idebutkannya kalian berdua. Tolong jaga seungri kecil kami. Dia kelihatan nakal tapi dia orang yang baik. Tapi kau harus tetap berhati- hati dengannya.”

“o, berhati- hati kenapa?” sepertinya menggoda Hyera akan jadi hobi baru TOP mula sekarang.

Sebelum TOP menjawab, Sungri memotong pembicaraan. “aish, jangan perdulikan hyung- hyungku.”kata Seungri sambil memisahkan TOP dan Hyera, sedangkan TOP seolah- olah menolah paksaan Seungri untuk minggir. Member lain yang melihat mereka berdua tertawa, begitu pula dengan Hyera. Hyera berpikir, ternyata mereka berbeda dari yang seperti saat perform.

“sebaiknya kita pergi sekarang. Bukankah kita tadi sebenarnya terburu- buru?” lanjut Seungri.

“omoo, aku lupa. Senang rasanya bertemu dengan Hyera sampai lupa kalau kita sebenarnya terburu- buru.” Daesung memegang kepalanya. 

“benar, sampai lupa waktu. Sampai jumpa lagi Hyera-shi” ucap GD kemudian pergi diikuti Daesung dan Taeyang.
“maaf sudah membuatmu bingung, tapi percaya dengan kata- kataku” kata TOP dengan senyum nakalnya.
“hyuuung, sudah- sudah. Sampai bertemu besok Hyera-ya” Seungri melambaikan tangan dan menggandeng TOP pergi.
______________________________________________________________________________
Ini sudah dua minggu semenjak debutnya duo baru YG, yakni Hyera dan Seungri. Saat ini dua orang itu sedang ada di sebuah cafe dekat sungai Han. Mereka duduk di lantai dua di samping jendela kaca yang menampakkan indah dan dinginnya sungi Han. Mereka berdua terlihat semakin dekat karena hampir setiap hari mereka bertemu. Maklum saja, hal itu dikarenakan keduanya harus segera menyelesaikan lagu dan vidio mereka.

“oppa, kenapa kau mengajakku kemari?” Sebenarnya Hyera ingin menanyakan hal itu sejak tadi.

“emm, aku belum pernah kemari dan aku ingin kemari. Member lain hanya mempunyai sedikit waktu luang diantara kegiatan kami sebagai Big Bang maupun kegiatan individu. Hyungdeul tidak ada yang bisa aku ajak kemari. Makanya sekarang aku mengajakmu.”

“aku juga baru pertama kemari” Hyera menopang dagu sembari menatap sungai Han.

“jinja? Ini juga pertama kalinya bagimu?” sungri lumayan terkejut dengan apa yang dikatan Hyera. Entah dia merasa senang karena dia dan Hyera sama- sama berada di tempat ini untuk pertama kalinya.

“ya oppa, ekspresimu berlebihan”

“ahh, benarkah? Hehe” sebenarnya sungri pun merasa begitu.

“o, oppa lihat itu!” Hyera menunjuk ke sungai Han. Hyera terlihat senang sekali.

“itu hanya kapal Hyera”

“aku sangat ingin kesana. Naik kapal itu.”

“kenapa? Kau belum pernah naik kapal sebelumnya?”

“bukan itu, aku pernah melihatnya di acara Hello Baby MBLAQ. Mereka naik kapal itu di episode terakhir”

Sungri yang mendengar pernyataan Hyera terbengong- bengong. Dia tak menyangka dengan apa yang Hyera katakan.

“haa? Kau ingin naik hanya karena pernah melihatnya di suatu acara? Ya, apa kau fansnya MBLAQ sehingga kau bisa mengingat acara yang sudah lama berlalu?!”

“molla, tapi aku pernah jadi KPOPers saat aku masih SMA sampai kuliah sebelum aku berada di sini.”

Perkataan Hyera barusan membuat Sungri shock seperti ‘tidak- tahu- harus-berfikir apa'.

“mianhae oppa karena mengejutkanmu.” Kata hyera dengan wajah tanpa dosa. Dia tidak tahu bahwa jika kata- katanya tidak terduga bagi Seungri.

“ah, nde. Tidak apa- apa. Kau jadi ingin kesana?” sepertinya kesadaran Seungri sudah sedikit pulih.

“kau mau? Ayo!” dengan semangat perjuangan, Hyera beranjak dari tempatnya menuju kapal di sungai Han. Sedangkan Seungri mengekor di belakangnya.

“hwaaaaaaaaaaaaaa! Yeppooooooo!”

“Hyera-ya, apa yang kau lakukan? Kau membuat semua orang yang disini memperhatikanmu.”

“oppa~ aku senaaang sekali”

“ya, begitu saja kau senang. Kau benar- benar bertingkah seperti fans sekarang. Menyukai tempat yang ada hubungannya dengan yang kau sukai.”

“memangnya tidak boleh?” kini Hyera merentakan tangan merasakan terpaan angin yang baginya adalah menyenangkan, namun pada kenyataannya sangatlah dingin.

“kita sama- sama artis, kau tahu?” Seungri mengucapkannya dengan agak berbisik agar tak didengar orang lain.

“ini dingin sekali, ayo kita masuk sebelum aku menjadi patung manusia es disini.” Seungri mulai merapatkan jaket tebalnya. Dia heran, Hyera sedang sakit atau memang tidak tahu dingin.

“shirreo, disini menyenangkan. Oppa tahu, rasanya aku sedang terbang.”

“ya, jangan gila. Kau manusia bukan burung. Mana bisa kau terbang.” Seungri memaksa Hyera masuk sembari menarik- narik lengan baju Hyera.

“kalau kau mau masuk ya masuk saja sendiri. Kau menghancurkan kesenanganku oppa.”

“bagaimana aku meninggalkanmu disini. Hey, dengar aku” sementara Seungri mengoceh Hyera hanya tersenyum- senyum sambil melanjutkan aktivitasnya (?). karena sepertinya percuma meneriaki Hyera akhirnya Seungri menyerah dari pada dia lelah sendiri.

"ya, Hyera- ya"

"hmmm?"

"apa kau tahu siapa aku?"

Hyera yang heran dengan pertanyaan Seungri menoleh.
"tentu saja, apa oppa bercanda?"

"bukan aku yang sudah dikenal banyak orang, tapi ku secara personal"

"heh? oh.. itu, tidak oppa"

"apa kau ingat kita pernah bertemu sebelumnya?"

"jinja? kapan?"
Seungri tersenyum, 'sepertinya kau benar- benar lupa padaku Hyera-ya.'

_____TBC_____

terima kasih sudah membaca chapter ini, ku tunggu komentarnya :)
 

Sabtu, 08 Februari 2014

ONLY YOU (CHAPTER 3)




Author : Miftakhur Rahmaniyah

Main cast :

  • Kim Hyera (OC)
  • Lay EXO
  • Sungri Big Bang


Other cast:

  • Choi Junhong (Zelo) BAP
  • Jeon Jungkook BTS
  •  Member EXO 
  • Etc.

Genre:
·         Romance

Incheon airport,

“bukankah pesawat gege sudah mendarat, kenapa lama sekali”

Aku menunggu sembari terus memperhatikan orang berlalu-lalang. Tentu saja aku tidak melupakan penyamaranku. Jika aku lupa bisa-bisa fansku mengenaliku dan menciptakan kehebohan di bandara. Belum lagi banyak paparazi yang akan menambah berita tentangku.

“kau mencariku?”

Aku menoleh ke sumber suara, si empunya suara duduk di bangku bakangku dengan wajahnya yang ceria dan ramah. Hari itu dia benar-benar keren dengan kaos putih dan jaket tipis biru muda. Ditambah kacamata berlensa bening yang membingkai mata indahya. Tas ransel coklat yang bertengger di bahu bidangnya. Lesung pipi di pipi sebelah kanannya yang membuat dia terlihat semakin imut. Aku sangat menyukai penampilan sederhananya seperti ini.

“gege, sejak kapan kau duduk disitu?”

“emm, sejak 15 menit yang lalu. Wae?”

“apa kau bilang? ‘wae’? tentu saja aku hampir mati kebosanan menunggumu”

Dia berpindah ke sebelahku. “kau marah? Hahaha, kau terlihat lucu jika marah”

“teganya kau membiarkanku menunggu dengan hanya duduk dibelakangku seperti itu”

“aku hanya ingin memandangmu lebih lama dari belakang. Ternyata kau tidak hanya cantik jika dari depan, dari belakang juga” aku hanya diam tidak menanggapi candaannya. Aku benar-benar kesal padanya.

“jangan cemberut, kau jadi terlihat tambah lucu juka cemberut, mari kita pergi. Aku juga membawakan dua dongsaeng kita beberapa barang. Aku rasa mereka akan senang” dia berdiri dan menggandeng tanganku. Tangannya terasa hangat di udara yang dingin ini. Aku memandangi wajahnya dari samping. Merasa nyaman bila di dekatnya. Lay gege.

Taksi yang kami tumpangi melaju membelah jalan. “gege, kau tidak kedinginan? Bagaimana kau bisa bertahan dengan jaket setipis itu? Mana Kris oppa, Luhan oppa, Xiumin oppa, Chen oppa, dan Tao oppa?”

“mereka akan sampai besok hyera-ya. Mengapa hanya padaku kau memanggil gege?”

“hanya ingin saja”

“hanya begitu? Benarkah? Kau yakin? Aku yakin bukan hanya itu”

“yak, benar, kau menanyaiku seperti menginterogasiku”

Tidak ada tanggapan dari Lay dia memandang ke luar jendela, sehingga aku tak bisa melihat ekspresinya.

“kau ingin ku panggil oppa juga?”

“aniyo, aku suka kau memanggilku gege”

“jadi aku tetap bisa memanggilmu gege?”

“tentu saja changi-ya” Lay memberikan senyum terbaiknya padaku. Dia membelai kepalaku dan aku selalu menyukai semua itu.

What if geudaega nal
Saranghal geotman gata
Jogeum gidarimyeon
Naege ol geotman gataseo
Ireon gidaero naneun
Geudael ddeonal su eobjyo...........

Kulihat ponselku yang berdering. Tertera sebuah nama yang amat ku tunggu-tunggu.
“jaljayo changi-ya saranghaeyo”

Kalimat sederhana itu membuatku selalu tersenyum. Lay namja yang sangat berbeda. Mungkin dia terlihat polos dan lucu. Namun dibalik itu dia sangat romantis dengan tingkah laku dan tindakan yang sederhana. Walaupun dia namjachinguku, hubungan kami harus tetap menjadi rahasia. Namun banyak juga yang tau tentang hal ini member EXO, member BAP, member BTS, serta tentu saja manager dan managemen SM dan YG. Mereka penjaga rahasia yang baik.

Hari ini Gikwang oppa tidak bisa datang mengawasi aku latihan. Jadi aku harus latihan sendiri untuk perfomku besok. Waktu sungguh cepat berlalu, aku merasa baru kemarin aku ikut audisi. Waktu memang terus berjalan beriringan dengan roda kehidupan. Di tengah latihan ku tiba-tiba pintu ruang latihan terbuka.


“appa, ada apa?”

“kapan kau selesai latihan?”

“ sebentar lagi, waeyo?” kataku sambil menyeka keringat.

“setelah ini pergilah ke ruangan petinggi YG, sepertinya dia ingin berbicara kepadamu langsung”

“ada masalah?”

“aku tidak tahu tentang hal itu, selesaikan latihanmu dan pergilah ke ruangan beliau. Aku ada urusan dengan pihak SBS untuk acara musik besok. Besok aku akan menjeputmu, arra?”

“nde,aku tahu”

Ruang petinggi YG,

“annyeonghasseyo, sajangnim”

“duduklah”

Kukira aku akan berhadapan secara resmi dengan beliau. Ternyata beliau menyuruhku duduk di sofa panjang dan beliau menyuguhiku minuman. Aku tak tau apa yang akan beliau bicarakan denganku.

“kau tau mengapa ku panggil kemari?”

Aku hanya bisa menggelengkan kepala tanda tidak tahu apa-apa.

“aku ingin kau membawakan suatu lagu dengan Sungri”

“sungri sunbenim?”

“nde, kalian yang membuat lagu itu”

“apakah manager sudah tau?”

“aku akan memberitahunya nanti, atur pertemuanmu dengan sungri. Aku sudah memberitahunya terlebih dahulu dan memberikannya nomor ponselmu. Mungkin kau akan segera dihubungi.”

“ah, nde sajangnim”

“kalau begitu kau boleh lanjutkan kembali aktivitasmu. Semoga sukses”

“gamsahamnida”

Aku melangkahkan kaki keluar dari ruangan itu. ‘sungri oppa?’ aku hanya merasa heran dengan keputusan ini. tapi tak apa lah, siapa tahu duetku dengan sungri oppa bisa berhasil. Dia kan penyanyi yang hebat.

Author pov,

Cafe,

"bagaimana dengan kegiatanmu changi-ya?”

Hari ini Hyera dan Lay ada di cafe langganan mereka yang dekat dengan apartemen Hyera. Sudah 3 minggu mereka tidak bertemu langsung semenjak kepulangan Lay ke korea.

“kuliahku tetap berjalan seperti biasa gege. Dan aku akan segera produksi lagu duo ku bersama Sungri oppa.”

“Sungri hyung. Kau duet dengannya?”

“ya, dan kami yang membuat lagunya dan konsep vidionya sendiri. Aku tidak yakin dengan hal itu. Entah mengapa aku merasa ada sesuatu akan terjadi. Tapi aku tidak tahu apa itu.”

 “Ini duet pertamamu kan. Jangan pikirkan hal yang tidak- tidak dulu. ”

Hyera hanya memandangi cangkir hot cocolatenya yang sudah mulai dingin. Perlahan dia memutar cangkirnya sambil memikirkan debutnya bersama Sungri. Entah mengapa dia mulai merasa khawatir. Tiba-tiba tangan hangat Lay menggenggam tangan Hyera. Hyera menoleh dan melihat Lay tersenyum manis dengan tatapan mata yang hangat.

“aku percaya padamu changi. Kau akan menjalani ini dengan baik. Jangan terlalu khawatir. Aku akan selalu disampingmu apapun yang terjadi. Kau terlihat pucat changi, kau lelah?”

“em, mungkin” Hyera menyenderkan kepalanya di bahu Lay. Hyera selalu merasa nyaman dengan hal itu. Rasanya seperti Lay akan selalu disampingnya dan dia aman di dekat Lay.

“gege, aku bosan disini. Ayo kita pergi ke tempat lain”

“emm, ke tempat seperti apa yang ingin kau kunjungi?”

“taman bermain, aku tidak pernah pergi kesana, oh ya jam berapa sekarang?”

“masih pukul 19.00, ayo kita pergi sekarang”

Sesampainya di taman bermain mereka langsung memilih permainan apa yang akan mereka datangi. “gege, ayo kita naik itu.” Hyera menunju bianglala. Dia menggandeng tangan Lay. Lay haya tersenyum melihat tingkah Hyera dan mengikuti kemana Hyera pergi. Merekaa berdua menaiki salah satu ruang di bianglala. Hyera duduk di depan Lay. Hyena selalu suka melihat ketinggian. Baginya tidak semua bagus dipandang dari ketinggian. Dia hanya menyukai hal- hal tertentu dari ketinggian seperti melihat lampu-lampu dari ketinggian. baginya itu menyenangkan.

“Hyera-ya, sudah berapa kali kau kemari?” Lay menatap Hyera yang sedari tadi melihat keluar jendela.

“kalau kemari aku baru kali ini gege. Aku tidak punya teman kesini sebelumnya. Bagaimana denganmu?”

“aku juga pertama kali. Member exo lainnya sudah punya kegiatan favorit sendiri- sendiri. Jadi tidak ada yang bisa aku ajak kesini.”

“kalu begitu kita seimbang. Hehehe”

“kau senang sekarang?”

“tentu. Bersama gege kapan pun dan dimana pun selalu bisa membuatku merasa senang. Apa lagi kita jarang bisa bertemu. Kita harus bertemu sembunyi- sembunyi dari netizen. Maka itu aku selalu merasa setiap pertemuan kita sangatlah berharga. Gege, setiap kita tidak bertemu aku selalu memikirkanmu. Entah itu di apartemen, sebelum perfom, sebelum syuting, ataupun latihan. Kita belum pernah kebetulan bersama di suatu acara. Mungkin hanya acara Gayodaejun akhir tahun lalu. Aku selau meridukanmu gege.”

Lay hanya bisa tersenyum mendengar semua perkataan Hyera. Kemudian dia berlutut di depan Hyera. Hyera tidak begitu tinggi sehingga saat Lay berlutut tinggi Lay hampir sejajar dengan Hyera. Lay menangkupkan kedua telapak tangannya di wajah Hyera.

“aku juga, tak ada alasan bagiku ntuk berhenti memikirkan, merindukan, dan mencintaimu.”

Lay mendekat dan mencium Hyera dengan lembut. Tanpa sadar Hyera memejamkan matanya saat bibir Lay menyentuh bibirnya. Dia meneteskan air mata saat itu juga. Lay melepas ciumannya dan memandang Hyera.

“kau menangis Hyera?”

“em, tapi ini air mata bahagia. Aku sangat terharu mendengar kalimat singkatmu. Dan ini adalah ciuman pertama kita. ”  Hyera terus menangis de sela- sela bicaranya. Air matanya bertambah deras mengalir saat Lay tersenyum karena kata- katanya.

“kau ini, membuatku kaget saja. Sudah, jangan menangis lagi.” Lay menghapus air mata Hyera dengan ibu jarinya. Lay merasa Hyera terlihat lebih dan lebih kekanakan jika menagis. Apalagi dengan alasan yang tak terduga seerti tadi. Lay duduk di sebelah Hyera dan memeluknya.
“aku akan tetap bersamamu Hyera-ya. Dan akan tetap selalu begini. Tak kan berubah.”

Malam itu adalah malam yang indah bagi Hyera dan Lay. Sehingga saat sampai di tempat tinggal masing- masing, mereka sulit memejaman mata untuk tidur. Rasanya pertemuan hari itu adalah pertemuan yang paling spesial, walaupun mereka selalu merasa seperti itu ketika selesai bertemu.


_____TBC____

Terima kasih sudah membaca FF ku pada chapter sebelumnya. Ku tunggu komen kalian, Chingu...!!